Saturday, May 30, 2009

POTENSI DESA LEREP

Lerep adalah salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. karena terletak di bagian tengah wilyah ungaran barat menjadikan desa ini sebagai pusat dari wilayah ungaran barat sehingga kantor kecamatan pun terletak di wilayah lerep.memiliki luas wilayah ±6,82 km2 dan kepadatan penduduk 1.311 tiap km2. Dengan topografi dataran yang tinggi, desa lerep memiliki pesona keindahan yang luar biasa. Pemandangan gunung ungaran terhampar jelas dari wilayah ini, lebatnya pepohonan menjadikan wilayah lerep memiliki persediaan oksigen yang berlimpah sehingga udaranya pun terasa sejuk.




KERIPIK CENTER



Pengembangan Ungaran Barat sebagai salah satu daerah percontohan, adalah tumbuh berkembanganya Usaha Kecil Mikro dan Menengah yang ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu desa yang cukup pesat perkembangannya adalah Desa Lerep. Desa Lerep merupakn desa yang terletak paling dekat dengan pusat kota ungaran. Didesa Lerep terdapat banyak usaha yang berkembang, salah satunya adalah usaha pembuatan keripik tempe, tumpi, keripik singkong, dsb. Karena usaha yang berkembang ini, Desa Lerep disebut sebagai “Keripik Center”. Julukan ini didapat lantaran banyak sekali usaha keripik yang berkembang di Desa Lerep, bahkan setiap rumah terdapat produksi keripik.

Salah satu wirausahawan di bidang pembuatan keripik tempe adalah Bapak Asroh yang kebetulan juga di kenal sebagai Bapak Kadus. Bapak Kadus merintis usahanya mulai tahun 1982. Keripik tempe buatan Bapak Kadus boleh dibilang sudah mencapai pasaran Manca Negara, akan tetapi saat dikonfirmasi TIM KKN Alternatif dari Universitas Negeri Semarang ia menyatakan bahwa keripik tempe yang dihasilkan dijual polosan (tanpa label/ merk). Bapak Kadus menjual Keripik tempenya tanpa label kepada para distributor dan distributornya yang memberi label kemudian baru dijual lagi pada para konsumen. Setiap hari Bapak Kadus mampu memproduksi keripik Tempe hingga 400 kg dan ia mengaku kadang - kadang ia kewalahan dengan order yang datang. Usahnya tersebut juga banyak sekali memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitarnya dan keluarganya.

Wirausahawan sukses yang lain adalah Ibu Jumiatun. Usaha ceriping pisangnya sudah dikenal seluruh Jawa Tengah. Ibu Jumiatun memulai usahanya tahun 2002. Ia mengaku hanya iseng karena pekerjaan sehari - harinya adalah seorang isteri dan ibu rumah tangga. Banyak sekali pejabat Semarang khususnya dan sekitarnya pada umumnya mempercayakan snack (makanan ringan) berupa ceriping pisang untuk acara - acara tertentu pada ibu Jumiatun. Ceriping Ibu Jumiatun juga pernah diminta untuk dipamerkan pada festival Jajanan Semarang dalam rangka menyambut SPA (Semarang Pesona Asia).

Selain bidang ekonomi yang berkembang di Ungaran Barat, juga terdapat salah satu daerah yang digunakan sebagai daerah konservasi kebudayaan asli Jawa Tengah


KAMPUNG SENI LEREP

Perjalanan dari pusat kota Semarang ke Ungaran tidak lah memakan waktu lama. Apalagi di hari Minggu yang lengang, dalam waktu kurang dari satu jam kita akan bisa berpindah dari pusat kota Semarang ke Ungaran. Jika kita sudah memasuki pusat kota Ungaran, tepatnya di alun-alun Ungaran, tanyalah kepada penduduk sekitar pasti akan langsung menunjukkan di mana letak Kampung Seni Lerep. Jika kita malas bertanya, mudah saja untuk mencapainya. Sampai di alun-alun Ungaran ikutilah petunjuk arah yang ada, tidak lebih dari 15 menit dari Jalan utama, kita akan sampai di Kampung Seni Lerep.




Alun-alun Ungaran


Memasuki Kampung Seni Lerep kita langsung disambut oleh suasani asri dan eksotisme bangunan gerbang yang kental dengan citarasa seni. Turunan tangga akan mengantarkan kita ke beberapa tempat dan bangunan dengan sajian nilai seni dan budaya yang mempesona. Bangunan utama di Kampung Seni Lerep berbentuk rumah limasan. Dengan dua lantai, bangunan ini dapat difungsikan sebagai ruang pamer utama. Tidak hanya itu, bangunan ini juga diproyeksikan sebagai museum orang biasa yang mengoleksi barang-barang keseharian.

Yang cukup menarik adalah jembatan dari kayu yang cukup panjang yang membelah lereng bukit, dan tidak jauh di bawahnya adalah tempat terbuka yang dikonsep untuk pertunjukkan terutama untuk theater. Selain jembatan panjang tersebut, ada beberapa jembatan lainnya, baik jembatan yang membelah alur sungai kecil maupun jembatan yang menghubungkan jalan dengan beberapa bangunan.

Kampung Seni Lerep

Di Kampung Seni Lerep kita juga bisa langsung melihat seniman-seniman menuangkan karya. Mereka biasanya berada di sebuah pendapa kecil dan terbuka, sehingga pengunjung yang datang bisa langsung melihat proses kreasi mereka. Melihat konsepnya baik tempat maupun aktifitasnya, Kampung Seni Lerep memang pantas disebut sebagai kampung seni.


WATU GUNUNG


Sekitar 500 meter dari Kampung Seni Lerep, kita juga bisa mengunjungi tempat wisata yang cukup artistik. Tempat wisata tersebut bernama Watu Gunung. Dengan konsep wisata danau, tempat wisata tersebut menawarkan kesejukan danau buatan dan bangunan-bangunan dengan nilai artistik yang tinggi. Dari tempat tersebut kita juga bisa melihat langsung Gunung Ungaran.

Jangan salah, meski Watu Gunung berkonsep pemancingan, namun ini bukanlah kolam pemancingan yang menjual ikan. Kita bisa bersantai menikmati suasana pegunungan dan melihat pantulan gunung di danau buatan yang terlalu indah untuk tidak dilihat. Jadi tidak salah jika desa Lerep Ungaran menjadi tempat wisata yang benar-benar menarik untuk kita kunjungi.



2 comments: